Nama : Desi Nataliani
Kelas : 3 EB 26
NPM : 28211139
A.
Program
Audit
Program audit
adalah rangkaian yang sistematis dari prosedur-prosedur audit untuk mencapai
tujuan audit. Dengan demikian program audit merupakan rencana langkah kerja
yang harus dilaksanakan berdasarkan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya program audit merupakan rencana tertulis untuk mengarahkan audit,
dan oleh karena itu merupakan salah satu alat pengendalian audit.
1. Pendekatan Dalam Program Audit
Penyusunan
program audit harus disesuaikan dengan kondisi organisasi/ bidang/ area
fungsional yang akan diaudit. Pendekatan yang dapat digunakan dalam
mengembangkan program audit adalah:
a. Menyusun
program audit selama tahap persiapan audit,
b. Menyusun
program audit setelah melaksanakan survai pendahuluan, dan
c. Menggunakan
program audit standar untuk operasi yang spesifik.
2. Jenis Program Audit
Berdasarkan
kepada sifat operasi yang akan diaudit, program audit dapat dibedakan menjadi 2
(dua) jenis, yaitu :
a. Program
audit individual (tailored/ individual audit program)
Program audit individual yaitu
program audit yang disusun tersendiri untuk masing-masing audit, dan tidak
menggunakan bentuk standar, serta disusun setelah melaksanakan survai pendahuluan.
b. Program
audit proforma
Program audit proforma yaitu
program audit yang dikembangkan untuk berbagai tujuan dan disiapkan guna
mengumpulkan informasi yang sama dari beberapa periode untuk melihat
kecenderungan/trend dan perubahan-perubahannya. Program audit proforma
disiapkan sebelum survai pendahuluan dilaksanakan, dan dapat direvisi bila
hasil survai pendahuluan menunjukkan adanya perubahan-perubahan dari
kegiatan-kegiatan yang diaudit.
3. Informasi Dalam Program Audit
Program
audit disiapkan oleh Ketua Tim Audit Internal dan disetujui oleh Kepala Bagian
Audit Internal. Program audit yang baik harus memuat informasi mengenai:
a. Tujuan
audit
Tujuan audit yang dimaksud dalam
program audit adalah tujuan yang bersifat khusus bukan tujuan umum seperti yang
terdapat pada batasan dan ruang lingkup audit internal. Tujuan audit yang
bersifat khusus tersebut dikaitkan dengan tujuan operasi yang akan diauditnya,
dimana tujuan audit ditetapkan untuk menentukan apakah sistem operasi yang
dirancang dan diimplementasikan dapat mencapai tujuannya atau tidak.
b. Daftar
Pengendalian yang ada atau yang diperlukan
Daftar pengendalian yang
ada/diperlukan/semestinya ada pada operasi yang diaudit digunakan sebagai
kriteria untuk menguji/ mengevaluasi bidang/ area yang diaudit. Dalam hal ini
prosedur audit dikembangkan berdasarkan kriteria tersebut.
Sumber :
William
C Boynton, Raymond N Johnson, Walter G Kell, Modern Auditing Edisi Tujuh, Jakarta:
Erlangga.
Mulyadi,
Auditing Edisi Enam Ke-1. Jakarta: PT Salemba Empat, 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar